Kalimantan: Berjalan Bersama Orangutan di Tanjung Puting

DSCF7446

Mengapa bepergian ke alam padahal sudah bekerja di alam?

Pertanyaan tersebut sering diajukan orang-orang ketika saya sedang liburan. Saya harus jujur dengan berprofesi sebagai konsultan lingkungan memungkinkan untuk bepergian ke berbagai tempat yang mungkin berlum pernah dikunjungi orang lain dan membuat iri. Walaupun demikian, di balik gemerlap semuanya itu saya selalu merindukan waktu bersantai di tempat wisata seperti kebanyakan orang normal. Kembali berhubungan dengan alam adalah salah satu opsi pertama saya dalam melakukan perjalanan diri sendiri. Gunung, air terjun, dan pantai selalu menjadi minat saya untuk melakukan detoks akan pikiran yang kusut dan membersihkan jiwa. Alternatif lainnya adalah dengan mengunjungi taman nasional yang memenuhi minat saya terhadap alam dan sains. 

Pada awal bulan Mei 2015, saya bepergian ke Taman Nasional Tanjung Puting bersama Backpacker Borneo untuk memuaskan rasa ingin tahu terhadap Orangutan. Bagi saya sebagai seorang biologiwan tempat ini kaya akan daya tarik dan juga mengundang rasa penasaran. Taman Nasional Tanjung Puting adalah area konservasi in-situ untuk melindungi jenis terancam punah seperti Orangutan Kalimantan di habitat aslinya. Tanjung Puting khususnya Camp Leakey telah dikenal lama sebagai tempat untuk program rehabilitasi orangutan. Tempat ini dibangun oleh Birute Galdikas yang juga murid dari seorang ahli antropolog dunia bernama Louis Leakey. Birute Galdikas merupakan seorang pioner dalam melakukan studi orangutan di alam dan bersama dua ahli primata wanita lainnya, Jane Goodall – Chimpanzee dan Dian Fossey – Gorilla, ketiganya biasa dijuluki sebagai Trimates.

Karena saya sebelumnya bekerja di Kebun Binatang Bandung, tempat seperti rehabilitasi orangutan akan selalu membuat saya bergidik. Bukan masalah perawatan tapi kesedihan yang akan selalu terlihat di mata para binatang ini (atau mungkin saya yang terlalu sensitif). Tempat ini adalah tempat yang baik untuk pendidikan bagi masyarakat tapi bagi saya akan ada selalu yang hilang dan menyedihkan diantara keduanya. Melihat satwa liar ini tidak dapat normal kembali ke hutan alam, menyebabkan sedikit kesedihan bagi saya. Waktu pakan orangutan yang setidaknya hadir dua kali dalam perjalanan adalah lebih dari cukup bagi saya. Walaupun demikian saya harus berkata takjub pada interaksi satwa satu sama lain. Mereka dapat memberikan hiburan yang nyata bagi seseorang yang hampir tidak pernah (dan jarang) langsung melihatnya di alam bebas. Di akhir perjalanan kami di Camp Leakey, kami melihat setidaknya satu ekor Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis), sekelompok babi hutan (Sus barbatus) dan tentu saja sekeluarga Orangutan (Pongo pygmaeus) dalam satu kesempatan. Mereka saling mengejar satu sama lain untuk mendapatkan makanan yang sebelumnya dibawa oleh Jagawana. Disitu kita dapat melihatnya adanya drama dan komedi yang dapat kita pelajari dan nikmati dari alam. Tanpa kita sadari mungkin juga kita dapat menemukan Tuhan yang secara sempurna digambarkan oleh Ibu Penjaga Orangutan sendiri dengan hanya cukup berjalan di tengah hutan.


Ketika saya duduk, punggung saya bersandar pada lembabnya batang pohon berlumut, mata saya menyapu tajuk pohon di atasnya, telinga saya menjadi peka mendengar patahan ranting ketika orangutan bergerak di atas pohon, kemudian saya berpikir bagaimana kita manusia mencari Tuhan. Hutan hujan tropis adalah hal terkompleks yang dialami manusia biasa di planet ini. Maka berjalan di dalam hutan hujan dapat diibaratkan sebagai perjalanan ke dalam pikiran Sang Ilahi.

Birute M.F. Galdikas, Reflections of Eden: My Years with the Orangutans of Borneo


Facebook: Backpacker Borneo Tour
Twitter: @bpborneo
Email: tanjungputingtour@gmail.com

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut untuk mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting, cukup kunjungi website Tour Tanjung Puting.


Foto adalah orangutan jantan dewasa di Camp Leakey pada saat waktu pakan tiba. Lepas ini saya akan menghadirkan beragam foto perjalanan saya (masih) di Tanjung Puting.

Kalimantan: Berjalan Bersama Orangutan di Tanjung Puting pertama kali muncul di  www.felicialasmana.com

7 Comments

  1. Aku kemaren nggak diajak :(

    Like

    1. Felly says:

      Lhaaa ente dimana? Wkkwkw

      Like

      1. Aku dimana yaa~~ dimanaa~~ huahahaha! Abis baca – baca tulisan kalian, jadi pengen ke tanjung puting :(

        Like

  2. Wahh keren tuh orang utan.. saya pengen banget travelling ke hutan kaya di kalimantan, sayang gak ada yang ajak.. :(

    Like

  3. Sudah banyak cerita tentang Tanjung Puting.. dan semua cerita itu membuat kita ingin datang ke sana. Kapan ya..

    Like

  4. Kakak Feli fotonya lagi doooong, kamu kan gambarnya bagus-bagus pisan!

    Like

    1. Felly says:

      heheheh nanti yaaaa :p

      Like

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.