Nepal: Mimpi Perjalananku Menuju Atap Dunia

Sebagai seorang conservation biologist sekaligus narablog, Nepal merupakan destinasi impian bagi banyak orang termasuk saya.

Negara ini berlokasi di tengah-tengah rangkaian Pegunungan Himalaya yang juga merupakan daerah transisi antara Himalaya Timur dan Barat. Uniknya keanekaragaman hayati serta kondisi alam yang eksotis dan masih murni menjadikan Nepal sebagai daya tarik bagi para pejalan dan konservasionis dari seluruh dunia.

Nepal termasuk ke dalam negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi sebagai cerminan posisi geografis yang unik beserta keragaman iklim dan altitudinal-nya. Sekitar dua pertiga (67,84%) dari total kawasan dilindungi Nepal berupa pegunungan tinggi yang masih belum banyak dieksplorasi oleh para peneliti. Padahal bagian kawasan ini hanya mencakup 23.92% dari total area negara secara keseluruhan. Lokasinya yang unik juga turut menggabungkan zona bio-geografis Palearctic dan Indo-Malayan serta zona floristik major. Oleh karena itu dari sudut pandang ilmu biologi, negara ini tentu saja penting dalam usaha pelestarian jenis satwa dan tumbuhan di antara Cina dan India.

Selama beberapa tahun terakhir Nepal juga telah memiliki tantangan besar dalam usaha pelestarian keanekaragaman hayati, mulai dari pegunungan hingga terai atau sabuk padang rumput, savana dan hutan yang khas di area Himalaya dan sekitarnya. Jenis satwaliar global penting seperti Harimau Benggala (Panthera tigris tigris), Gajah Asia (Elephas maximus), Panda Merah (Ailurus fulgens) dan Macan Tutul Salju (Uncia uncia) seluruhnya berada di bawah ancaman kepunahan. Tentunya hal ini memerlukan perhatian dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan terkait. Termasuk para pejalan yang dapat berkontribusi langsung dalam usaha penyelamatan flora dan fauna dilindungi sekaligus mempromosikan Nepal sebagai salah satu tujuan destinasi unggulan Asia.

Sebelumnya pada tahun 2013, AirAsia telah mempermudah saya untuk mencapai India. Perjalanan India ini tentu telah mengubah cara pandang saya terhadap India. Pada saat itu saya sempat mengunjungi Dharamsala, di kaki pegunungan Himalaya dan tempat Dalai Lama tinggal selama ini. Walaupun hanya dari kejauhan saya berjanji suatu saat saya akan kembali melihat Himalaya lagi melalui Nepal.

Saat ini dan sejak beberapa tahun lalu, AirAsia juga telah memiliki penerbangan langsung menuju Katmandu, Nepal. Saya tentunya akan senang sekali apabila AirAsia kembali mewujudkan mimpi saya untuk mengunjungi gerbang menuju Himalaya yang tersohor itu.

Meminjam perkataan Daniel Mahendra tentang perjalanan ke Nepal, saya berharap AirAsia akan kembali mengubah hidup saya untuk melakukan ‘Perjalanan Ke Atap Dunia’.

Tentunya perjalanan saya ini nantinya akan mengemban misi bagaimana menjadi pejalan yang lebih bertanggungjawab secara lingkungan sehingga dapat ditiru bagi banyak orang. Sebuah perjalanan pada dasarnya dapat digunakan sebagai alat konservasi atau perlindungan alam sekitarnya. Kita sebagai seorang pejalan dapat berperan dalam parawisata berkelanjutan (sustainable tourism), contohnya dengan cara mengikuti kegiatan volunter atau bekerja di berbagai organisasi lingkungan hidup di Nepal (contoh: program konservasi dan monitoring macan tutul dan panda merah, edukasi lingkungan, program rumah kaca dan pungut sampah).

Di sisi lain sebuah perjalanan akan selalu mengenai berbagi kebahagiaan dengan orang lain ketika menjalani pengalaman di tempat baru. Hingga kini rasa bahagia selalu saya dapatkan ketika melakukan perjalanan dan menuangkan pengalaman dalam wadah blog. Saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama – mengikuti mimpi, melakukan yang mereka cintai dan mencintai yang mereka lakukan.

AirAsia dengan semangat yang sama akan selalu menginspirasi kaum pejalan untuk terus melakukan revolusi perjalanan dalam kehidupan mereka. Dirgahayu 10 Tahun AirAsia Indonesia!

Tulisan ini dibuat dalam rangka Kompetisi Blog 10 Tahun AirAsia Indonesia.

Nepal: Mimpi Perjalananku Menuju Atap Dunia pertama kali muncul di www.felicialasmana.com

# Foto: Pemandangan alam Dharamsala di Kaki Pegunungan Himalaya.

Advertisement

2 Comments

  1. Eka Zahra says:

    Salam kenal, mba Felicia…:)

    Like

    1. Felly says:

      Salam kenal juga, Mba Eka :)

      Like

Leave a Reply to Felly Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.