Akhirnya setelah sekian lama ini adalah tulisan pertama saya mengenai beasiswa Chevening. Hampir 2 bulan lalu pada tanggal 17 September saya tiba di Inggris untuk melanjutkan pendidikan S2 (lagi) melalui skema pendanaan Beasiswa Chevening (baca Civ-veu-ning).
Perjuangan untuk mendapatkan beasiswa ini setidaknya berawal dari 6 tahun lalu ketika pertama kalinya saya mengajukan aplikasi beasiswa Chevening (dan gagal). Kemudian dengan dukungan penuh keluarga serta sahabat karib dan mentor (yang juga alumni jejaring Chevening Indonesia) akhirnya saya berhasil berangkat ke Inggris pada tahun 2016 ini.
Modal awal untuk mendapatkan beasiswa ini tentunya IELTS score test report dan juga Letter of Acceptance (LoA) dari universitas yang ingin kamu tuju. Selain itu tentunya esai aplikasi Chevening yang harus dikirimkan secara online.
Tanpa bertele-tele dalam wadah tulisan ini saya ingin menyampaikan ada 3 hal yang penting untuk diingat dalam melamar beasiswa Chevening yang juga mungkin berguna dalam mengajukan beasiswa lainnya.
Saran saya yang pertama apabila teman-teman ingin mendapatkan beasiswa ini adalah BERBAIK HATI DENGAN KEMAMPUAN DIRI SENDIRI. Maksudnya adalah bukan cenderung pasrah dengan kemampuan diri sendiri (baik dalam hal nilai akademis dan bahasa Inggris) tapi secara sadar terus menerus memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Saran kedua, pergunakan waktu sebaik-baiknya dengan terus menerus melakukan REFLEKSI DIRI . Hal ini saya rasa sangat penting ketika menuangkan ide dan gagasan dalam esai aplikasi Chevening. Apa tujuan kita dan rencana kita di masa mendatang ketika dan setelah mendapatkan beasiswa Chevening.
Saran ketiga, TULIS, BACA, REVISI berulang kali ketika menulis esai dan aplikasi untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu dan mempertajam konten tulisan. Teman dan kolega dekat juga dapat kalian manfaatkan untuk melakukan tinjauan awal dan akhir. Apalagi bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu kita semua. Tidak hanya masalah konten tapi juga masalah gramatikal yang perlu untuk diperbaiki dan bisa jadi tertangkap oleh kawan atau teman sejawat. Apabila kalian menempuh tahap selanjutnya yaitu tahap wawancara, seperti halnya penulisan aplikasi, LATIHAN juga sangat diperlukan dan menyimak kembali tulisan aplikasi yang telah diajukan sebelumnya. Perlu diingat beasiswa Chevening terbilang memiliki proses yang terbilang lama dalam hal proses aplikasi (tapi tepat waktu!). Jadwal pengiriman aplikasi biasanya di bulan November, panggilan wawancara di bulan Februari, pengumuman kandidat di bulan Juli (ini juga proses terpenting dan menentukan berhasil tidaknya mendapatkan Chevening setelah memenuhi seluruh persyaratan beasiswa) dan akhirnya penganugerahan beasiswa sekitar bulan Agustus akhir/awal September.
Pada tahun ini pengajuan aplikasi beasiswa Chevening akan ditutup pada tanggal 8 November 2016 http://www.chevening.org/indonesia
Selamat berjuang bagi teman-teman yang melamar Chevening tahun ini!

Foto adalah saya bersama dengan Chevening Scholar di School of Anthropology and Conservation (SAC), University of Kent, Canterbury. Kami berenam berasal dari 6 negara yang berbeda (Tibet, Kolombia, Brasil, Kepulauan Turks & Caicos, Afrika Selatan dan saya sendiri dari Indonesia) dan mungkin termasuk scholar dengan jumlah terbanyak dalam satu kampus dibandingkan universitas dan jurusan lainnya. Saat ini Universitas Kent terkenal sebagai kampus internasional dengan lembaga riset top 20 di Britania Raya. Kampus ini juga terkenal di kalangan dunia konservasi dunia dengan lembaga risetnya yang berhasil mengawinkan ilmu sosial dan konservasi.
Tulisan ini Jurnal Chevening #1 pertama kali muncul di www.felicialasmana.com