
Pada hari Sabtu, 24 November 2018 saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus “Tea Time and Etiquette” yang diselenggarakan oleh Ibu Neni Sato @livelytclass, instruktur teh asli Indonesia yang sekarang berdomisili di Tokyo, Jepang. Asal mula saya mengikuti kursus ini adalah murni karena keingintahuan saya sebagai pecinta teh (tea enthusiast). Karena hingga saat ini mungkin saya belum terlalu mengetahui etiket minum atau menyediakan teh yang baik dan benar.
Fokus dari kursus teh ini adalah bagaimana cara menikmati British tea dan Japanese tea sesuai dengan pengetahuan dan latar belakang sang instruktur yang lama bermukim di Selandia Baru dan Jepang. Beragam cerita mulai dari sejarah teh di Eropa, waktu yang tepat untuk menikmati teh, istilah-istilah dalam penyajian teh juga didiskusikan selama sesi 2 jam ini.
Mungkin teman-teman telah mengetahui istilah high tea sebelumnya? Ternyata istilah ini sering disalahartikan oleh masyarakat umum. High tea sebenarnya merupakan istilah khusus dalam penyajian waktu menikmati dalam tradisi teh di Inggris. Lazimnya high tea disajikan di meja makan (dining table) disertai dengan hidangan berkalori tinggi seperti keju dan bacon. Oleh karena itu lazim pula disebut dengan nama meat tea yang mungkin sangat jarang terdengar oleh orang Indonesia. Sesuai tradisi high tea disajikan mulai pukul 17:00 – 18:00 sebelum hidangan akhir dan menjelang waktu tidur (supper).
Beberapa hal menarik saya dapatkan ketika kursus. Ketika menyelenggarakan undangan minum teh perlu diingat beberapa persiapan seperti tema, penentuan daftar undangan, menyusun makanan pendamping (cookies dan cakes), menyiapkan alat-alat serta ruangan, dsb. Selain itu saya juga diajarkan etiket ketika menghadiri undangan minum teh. Baik sebagai tamu yang diundang maupun pihak tuan rumah (host). Salah satu yang paling populer dan mungkin banyak orang yang tidak tahu adalah sebagai berikut ini:

Bagaimana cara menyantap scones yang baik dan benar?
Scones merupakan kue tradisional Inggris dan komponen terpenting dalam cream tea atau Devonshire tea (berarti disajikan sebagai kudapan teh di siang hari). Cara menikmati scones terbaik adalah mencabik scones dengan tangan secara perlahan baru kemudian melumer-ratakan krim segar (clotted cream) bergantian dengan selai stroberi atau bluberi dengan pisau yang telah disediakan. Disarankan tidak mencelup scones ke dalam selai atau krim yang biasanya ditempatkan di piring-piring kecil.
Bagaimana cara menyantap hidangan tea tray?
Nampan berisi kue manis (cakes) dan roti isi (sandwich) mini mungkin sangat biasa ditemukan ketika kita menghadiri jamuan cream tea. Tak jarang kita jumpai hidangan kue manis seperti scones dan potongan kue lainnya termasuk macaroon yang terpengaruh budaya Perancis. Untuk menyantapnya disarankan mulai dari bagian bawah tea tray baru kemudian naik ke atas.
Bagaimana memegang cangkir teh yang baik?
Hindari memegang cangkir dengan kedua tangan terkecuali undangan minum teh bertema Japanese tea. Tidak perlu menaikkan kelingking (pinky up) seperti bangsawan Inggris jaman dahulu kala ya :)

Di sesi terakhir Ibu Neni Sato juga memperagakan bagaimana membuat teh yang baik sebagai salah satu bagian dari meditasi sehari-hari. Untuk mendapatkan hasil seduhan teh terbaik, ambil 2 sendok loose leaf tea (kira-kira 2 gr), panaskan ketel hingga mendidih, dan seduh daun teh hingga 3 menit lamanya. Baik teko maupun cangkir teh juga wajib untuk dipanaskan terlebih dahulu dengan cara membilas bagian dalam teko dan cangkir dengan air panas. Setelah itu baru kucurkan seduhan teh ke cangkir berjarak sekitar 20 cm dengan gerakan naik turun untuk mendapatkan buih teh dan lingkaran emas di sekeliling bibir cangkir teh pertanda seduhan teh terbaik.
Tulisan ini My Tea Time pertama kali muncul di www.felicialasmana.com