India: Transportasi India

Image

Indonesia patut panas dengan India karena sudah ketinggalan jauh dalam segi pemenuhan sarana transportasi. Setidaknya seperti di kota besar seperti New Delhi. Sebagai negara yang berkembang sangat pesat, India sangat memperhatikan warganya yang sekarang ini sudah berjumlah 1.098.577.839 penduduk (Wikipedia 2013).

Ada 6 alat transportasi utama di India yang semuanya bisa dibilang sangat murah

  1. Bemo: Kalau di Jakarta malah sudah digusur dan hampir tidak ada lagi maka di India bemo atau yang disebut dengan nama keren autoricksaw malah dilestarikan. Kita dapat dengan mudah menjumpai bemo ini dengan warna hijau dan kuning sebagai ciri khasnya. Jangan takut untuk tawar menawar harga, pastikan saja bemo yang Anda tumpangi adalah prepaid autoricksaw atau memiliki argo. Untuk tarif biasanya berkisar antara Rs10 – Rs50.
  2. Bus: Di New Delhi malahan stasiun bis sudah seperti bandara udara dengan sistem terkomputerisasi mulai dari pemesanan tiket online dan full AC. Walaupun memang di beberapa kota masih jauh dan sama seperti di indonesia.
  3. Metro : Nama lain dari subway di New Delhi (dan kemungkinan besar juga di beberapa kota besar India lainnya). Teman saya Dini malah berkata Metro di Delhi masih lebih baik kondisinya daripada Metro di Paris? (Hah?). Logo Metro India pun dapat dikatakan mengikuti Tube di London walaupun mungkin masih kalah bersih dengan negara penjajahnya atau di Singapura. Kemarin pun dari New delhi menuju Airport saya turut merasakan fasilitas terbaru dari metro antar kota dan Bandara Udara Indira Gandhi yang baru diresmikan bulan Juli kemarin malahan. Namun sayang tidak dapat diabadikan dalam bentuk foto karena dilarang oleh petugas kemanan setempat. Untuk menggunakan fasilitas umum ini cukup dengan membayar token plastik dan kartu pass dengan harga terjangkau mulai Rs20 – Rs30 sekali jalan.
  4. Kereta Api: Kereta api sudah memiliki sejarah panjang dalam perjalanan alat transportasi India sejak jaman kolonial Inggris termasuk sistemnya yang komplek namun menakjubkan. Namun ada pengalaman bikin jiper sekaligus berkesan pada saat saya dan Dini naik kereta dari Varanasi ke Agra. Karena ternyata tiket kami belum layak naik gerbong (alias waitlisted) maka kami dianggap sebagai penumpang gelap. Tapi berkat ketenangan kami berdua maka kami tetap dapat naik kereta walaupun diminta untuk membayar tiket langsung di gerbong kereta lengkap dengan denda dan tip (Ya, orang India sangat suka dengan tip!). Kalkukasi tiket on board juga sangat menarik untuk diamati. Kondektur karcis malah punya semacam buku kecil untuk kitab kalkukasi jarak dan biaya tiket karena ternyata permasalahan penumpang gelap seperti ini memang sangat sering terjadi :D. Tapi jangan harap untuk menjumpai hal seperti ini di gerbong General Quota karena pasti tiket kalian tidak akan pernah diperiksa berdasarkan pengalaman.
  5. Taksi: Di Bandara Kolkata malah disarankan untuk membeli tiket prepaid taxi yang walau lama antrian tunggunya. Walaupun demikian tidak seperti di Indonesia tungguannya dijamin bergerak dan tidak macet (ingat Blue Bird di Cengkareng?). Kemudian apabila diamati Taksi Kolkata pun sangat vintage dengan warna kuning seperti kembali ke jaman tahun 60an.
  6. Pesawat: mungkin bukan alat transportasi utama tapi kalau kalian di india kalian layak ntuk merasakan terbang bersama IndiGo, pesawat budget asli India yang keren dan masuk sebagai maskapai penerbangan terabik di India versi Skytrax 2013. Di bandara, IndiGo sangat mudah ditemukan dengan warna indigonya (tentu saja). Ada juga Spicejet yang lengkap dengan warna merah pada tubuh pesawatnya (sangat bercirikan India yang meriah bukan?).

Namun terlepas alat transportasi apapun yang kalian naiki tetap saja identitas budaya india tetap kental dimana saja dan biasanya diabadikan dengan keberadaan meja puja-pujaan entah kepada Wisnu, Shiva, Ganesha, Sai Baba, dll. Produk transportasi lokal seperti TATA dan BAJAJ termasuk revitalisasinya juga dapat ditemukan dimana-mana mulai dari tingkat kota maupun pedesaan seperti yang saya temukan ketika berkunjung ke Dharamsala.

India terus bergerak dan memperbaiki diri walau dengan segala kekurangannya. Mulai dari kebersihan dan sarana transportasi dan ini pasti dan meningkat dari kota ke kota yang saya kunjungi beberapa waktu lalu. Jadi kalian pastinya setuju apabila bangsa yang besar terlihat dari infrastruktur yang berhasil dibangun dan dinikmati bangsanya bukan?

Advertisement

India: Pemesanan Tiket Kereta Api India

20131010_092820

Pertama kali naik kereta api di India tentunya memerlukan kesabaran tingkat tinggi karena walaupun kita sampai India belum tentu kita dapat mendapatkan tiket kereta dengan segera. Kalaupun mau agak nyaman bisa juga pesan tiket foreign quota walaupun mungkin harganya lebih mahal dengan jumlah terbatas dan proses tunggu yang agak lama.

Bukan tidak mungkin memesan tiket kereta di luar India. Bermodalkan kartu kredit dan sudah melakukan pendaftaran pada IRCTC dan Cleartrip, kita dapat dengan mudah melakukan reservasi, pemeriksaan status tiket, refund, atau malah pembatalan tiket. Tentunya hal ini dengan sedikit biaya karena telah dibantu oleh Cleartrip. Hal ini karena IRCTC (lembaga resmi penjual tiket kereta api India) dan Cleartrip (online ticketing service) telah memiliki kerjasama dalam hal pembelian tiket khusus di luar negeri.

Pertama-tama sign up pada Cleartrip dan IRCTC. Saya merekomendasikan melakukan registrasi di Cleartrip terlebih dahulu karena nanti ada panduan lengkap dari pihak Cleartrip sendiri. O ya karena kita tidak punya nomor telepon India nanti apabila ditanya nomor telepon buat asal saja dulu karena yang penting ada 10 digit/nomor (begitu juga untuk kode pos). Selanjutnya nanti ada konfimasi email untuk OTP cellphone number dan OTP email. Untuk mendapatkan OTP cellphone number dapat mengirimkan salinan paspor ke customer care IRCTC [care@irctc.co.in].  Setelah semuanya berhasil teregistrasi masukkan username dan kata sandi Cleartrip dan IRCTC untuk konfirmasi tiket. Untuk saat ini malah bisa juga booking tiket bus tapi sayangnya mereka masih ga terima kartu kredit asing untuk pemesanan bus.

Yang pasti saran utama dalam pemesanan tiket adalah pastikan tiket udah di tangan jauh-jauh hari minimal 2 bulan dan maksimal 1 bulan sebelumnya. Walaupun kamu sudah pasti masuk daftar tunggu (waiting list) kurang dari 10 orang (besar kemungkinan untuk dapat konfirmasi tiket tapi ini juga kan seperti untung-untungan. Karena berdasarkan pengalaman dari 3 kali beli tiket dengan waiting list kurang dari 10 orang cuman satu yg pernah kejadian status PNR* naik jadi RAC** dan akhirnya Confirmed ticket***.

Saya sempat bertanya kepada teman India saya mengapa India memiliki sistem ticketing yang rumit? Jadi dapat diibaratkan bagaimana kalau 500 kursi kereta diuber-uber oleh 5000 orang. Mungkin sistem ini seperti memberi harapan palsu kepada semua orang tapi dengan sistem online ini bisa dibilang katanya telah mempersingkat waktu tunggu. Apalagi kita sudah memiliki itinerari yg lengkap untuk perjalanan ke seluruh India.

Semoga membantu ya ;)

*PNR = kode unik untuk ID tiket masing-masing penumpang

**RAC = Reservation Against Cancelation; berbeda dengan status WL/Waiting Listed kalian bisa naik ke gerbong kereta walau tidak begitu jelas bakal kursi dan berth yang mana

***Confirmed = Tiket sudah terkonfimasi dan kalian mendapatkan kursi yang diinginkan berdasarkan pemesanan.

India : Naik Kereta Api di india

20131010_045530

Berdasarkan pengalaman pribadi, pastikan juga kalian memiliki waktu yg cukup dari misal airport ke stasiun kereta. Minimal 3 jam tergantung macet atau antrian prepaid taxi (antriannya lama tapi kita terjamin dari ancaman penipuan karena  urusan pemesanan taksi dan autoricksaw/tuk-tuk diurus langsung departemen kepolisian setempat).

Stasiun India mungkin hampir sama atau 4 kali lebih besar dr Indonesia. Yang membedakan adalah panjangnya peron. Karena rata-rata memang panjang sekali kereta di India. 3 hingga 4 kali lebih panjang dr kereta di Indonesia. Ini sudah termasuk gerbong 1 Class AC, 2 Class (Non-/AC), 3 Class (Non-/AC), Chair Class, General Class, Ladies Coach, serta Disabled Coach khusus untuk orang cacat.

Untuk yang baru pertama kali ke India mencoba kereta dengan General Class tentunya membutuhkan nyali super besar. Saya pribadi sebenarnya lebih suka karena suasananya lebih cair. Mana mungkin kalian bisa lihat orang masak air didalam kereta yang sedang berjalan? Atau mengeringkan celana (dalam) dengan kipas angin yang ada pada masing-masing gerbong atau malah bermain dengan anak-anak India yang super jahil tapi sekaligus lucu-lucu.

Untuk tiket jangan harap untuk mendapatkan informasi yang jelas pada tiket yg kalian dapat. Perhatikan saja pengumuman di stasiun karena pasti banyak perubahan dari waktu ke waktu entah itu jadwal waktu atau perpindahan jalur peron secara mendadak. Lalu yang terpenting jangan hanya mengandalkan informasi dari satu atau dua orang.

Pada saat naik kereta, alangkah baiknya apabila memilih upper berth* klo mau aman. Klo mau duduk di lower berth pastikan barang aman dari jangkauan tangan usil. Membawa rantai dan gembok bisa dibilang normal apabila naik kereta apalagi untuk rute yang terkenal ramai seperti New Delhi dan Agra.

Bagi yang bermasalah dengan kandung kemih, jam paling banyak orang ke WC adalah sebelum stasiun terakhir atau jam 8 dan 9 pagi. Pastikan untuk membawa tissue basah atau sabun sendiri. Toilet di India mempunyai sistem basah yang sama seperti di Indonesia dengan tingkat kebersihan hampir sama seperti di Indonesia dan meningkat mengikuti kelas.

Jadi apakah kalian siap untuk naik kereta di India?

*kalau yang suka tidur di loteng pasti suka. Tidak disarankan bagi yang punya fobia ketinggian :D