Mcleod Ganj Sunset | Matahari Terbenam McLeod Ganj

Image

Every single sunset in Dharamsala and Mcleod Ganj  is a new beginning and beautiful respectively despite wires all over the place :D. Just before dark you can see lots of eagles flying around the sky and I mean LOTS!! Didn’t bring my binoculars that time but I will when I am back again there.

Continue reading “Mcleod Ganj Sunset | Matahari Terbenam McLeod Ganj”

Advertisement

Gyuto Yellow Monastery | Biara Gyuto Kuning

DSCF8604

If you want a quite monastery in Dharamsala and of course taking pictures then go to Gyuto Monastery. Because there is no single chances for me taking pictures inside Dalai Lama Monastery (it’s forbidden!). I found that Gyuto with all yellow buildings are similar with Pesantren (Islamic boarding school) in Java. You also can find normal life of Buddhist monks, young and old here. There is also huge butter lamp here to commemerate brave martyrs in Tibet who have self-immolated for the greater cause of Tibet since 2009. These including Panchen Lama, the highest ranking Lama after the Dalai Lama, who already long disappeared.Continue reading “Gyuto Yellow Monastery | Biara Gyuto Kuning”

Dharamsala: The Little Tibet in India | Dharamsala: Tibet Kecil di India

DSCF8488

First time in Dharamsala after Agra, I have been amazed by Dalai Lama Monastery which located just on the slope of Himalayan Ice Mountain. The next thing, most landscape are mysterious and mesmerizing. Furthermore, city with the highest Tibetan refugess in the world and with special priviliges from Indian Government has millions of uniqueness of Tibetan cultures.Continue reading “Dharamsala: The Little Tibet in India | Dharamsala: Tibet Kecil di India”

India: [Video Blog] Perjalanan India

Ada seorang teman yang ingin tahu tentang India tapi tidak hanya berupa gambar. Sayangnya saya bukan seorang pengambil dan pembuat video yang baik untuk sekarang. Video – video yang tercantum di atas adalah hak milik Dini Hajarrahmah :) (sayang kurang banyak yaaa :P)

Tulisan ini juga mungkin adalah tulisan menjelang penutup tentang India. Kalau ada yang ingin tahu kilas balik perjalanan dan tips ke India sebelumnya bisa dilihat di link berikut ini.

  1. 3 Alasan Traveling ke India
  2. 3 Pertanyaan Tentang India : Kumuh, Bahasa Inggris, & Sopir Taxi
  3. Mabuk Masakan India
  4. Transportasi India
  5. Pemesanan Tiket Kereta Api India
  6. Naik Kereta Api di India
  7. Light Traveling & Perempuan

The Red Agra | Sang Agra Merah

If post before about The White Agra | Sang Agra Putih, this time about The Red Agra | Sang Agra Merah. AGRA FORT with its red rocky wall and palace. Located not far from Taj Mahal and a real palace (not Masoleum or tomb like Taj Mahal). Continue reading “The Red Agra | Sang Agra Merah”

India: The White Agra | Sang Agra Putih

I don’t know why took so long to post all pictures from my India trip but hopefully I stop behave like this. India is such beautiful countries and it was so contemplative during the trip especially when I was in Taj Mahal. It is the most beautiful place in the world so far outside Indonesia for me.

I am so confused how to put all these Agra pictures because it’s all beautiful so I made a photo gallery instead. It must be pretty much boring to see everybody took Taj Mahal pictures from the same angles but anyway I put again that boring angle in one of my picture again here :D Continue reading “India: The White Agra | Sang Agra Putih”

India: 3 Pertanyaan Tentang India – Kumuh, Bahasa Inggris, & Sopir Taxi

1001584_10152011879394558_148461023_n

Masih tentang India, sebagai seorang pejalan dan pengamat sosial budaya di setiap tempat yang saya kunjungi ternyata ada 3 pertanyaan utama yang selama ini muncul ketika berjumpa dengan teman-teman yang kepo tentang perjalanan India tempo hari.

1. Apakah India itu kumuh?
Setiap kota di Indonesia pastinya juga ada tempat kumuh tapi yang berbeda di India kemungkinan besar adalah keberadaan sapi yang dimana-mana. Kalau pemerintah Indonesia mengijinkan sapi berkeliaran dimana-mana mungkin keadaannya akan sangat mirip dengan India. Yang perlu dicatat juga adalah suasana jalan yang penuh dengan hingar bingar (khas film India jaman dulu). Pada hari pertama ketika mencapai Kolkata, saya masih ingat ketika naik taksi yang ngebut ngga keruan, selalu terdengar bunyi klakson dan musik membahana seperti mau dugem setiap saat. Ini tidak terasa normal dan ajaib pada awalnya. Namun lama kelamaan menjadi sangat normal dan biasa setelah 2 – 3 hari beradaptasi di India.

2. Apakah orang India bisa bahasa Inggris?
Bahasa menjadi sesuatu yang penting apabila kita bepergian kemana saja. Ketika pertama kali berangkat ke India, saya menganggap semua orang India dapat berbicara bahasa Inggris. Kenyataan di lapangan tentunya berbeda apalagi wilayah India yang saya tuju. Sebagai catatan di India utara rata-rata orang berbicara dalam Bahasa Hindi, berbeda dengan India bagian selatan. Ada kalanya ketika kita susah untuk berkomunikasi maka bahasa tubuh menjadi pilihan utama. Jangan khawatir dengan orang India karena rata-rata selama di perjalanan mereka sangat baik dan suka membantu. Saya jadi ingat ketika saya dan teman travel, Dini,  dibelikan tiket Metro & Bis di Delhi karena sudah tidak punya Rupee? Ini sampai dua kali (LUAR BIASA)!!! Pastinya orang India rata-rata sangat percaya diri. Yang perlu dicatat lagi adalah ketika membeli tiket kereta api, peningkatan kelas duduk/tidur dapat berarti peningkatan jumlah orang yang dapat berbicara Bahasa Inggris. Jangan khawatir kamu tidak punya teman mengobrol apabila berada di India pastinya ;)

3. Sopir taxi belajar bahasa Inggris?
Nah sebenarnya ini bukan pertanyaan tapi lebih ke arah dinamika perjalanan :D. Kalau belakangan lagi ramai Pak Tarmedi Sopir Taksi Express yang belajar Bahasa Inggris, saya dan Dini di Dharamsala juga bertemu dengan seorang supir taxi yang ‘luar biasa’. Mulai bertemu jam 5 pagi di tempat antah berantah, sampai ingat kita harus bayar Rs 300 sekali jalan, lalu dia marah2 karena kita tidak booking dia lagi. Yang mengherankan ketika dalam perjalanan dia ingin praktek bahasa Inggris terutama diajarkan melafalkan bagian tubuh manusia. Ini termasuk bagaimana melafalkan v*%^*a dan p*@#s (eh?). Begitu anehnya sampai-sampai kita pura-pura tidak mengerti dan mengalihkan topik pembicaraan :D.

Ilmu Dasar: Perlukan Kita Pelajari Kembali di Bangku Kuliah?

Setelah lulus SIPENMARU, UMPTN, SPMB, atau apapun itu namanya sekarang (maaf sudah tidak up-to-date lagipula bukankah intinya sama saja? seleksi perguruan tinggi negeri?), selamat akhirnya anda 100% menjadi seorang mahasiswa/i perguruan tinggi negeri.

Namun ada pertanyaan yang menggelitik dengan teman-teman satu kost di malam itu. Maklum karena cuma saya sendiri yang sudah bekerja di antara adik-adik mahasiswa yang tinggal di kostan khusus puteri ini. Para mahasiswi perguruan tinggi negeri ini mengeluhkan akhirnya mereka telah berhasil menyelesaikan UTS setelah 1 hingga 2 minggu ini begadang untuk belajar, membahagiakan kedua orangtua, membahagiakan dosen, pacar, temen contekan, serta melupakan hasil contekan atau kisi-kisi yang ternyata tidak keluar! Walaupun demikian disini saya tidak ingin berbicara mengenai UTS yang baru saja berlalu.Continue reading “Ilmu Dasar: Perlukan Kita Pelajari Kembali di Bangku Kuliah?”

10 Tips Konsisten Sebagai Peneliti (Review Pengalaman Pribadi)

Berawal dari pertanyaan beberapa teman mengenai karir yang selama ini telah terbentuk dan sedang berjalan. Saya ingin menjawabnya dalam satu bentuk tulisan singkat walau saya sendiri pun masih berada dalam tahap pengembangan karir saat ini (but who care’s about it, right? as long as it useful for everyone!).

Pertanyaan utamanya adalah:
“Bagaimana agar tetap konsisten sebagai peneliti?”

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, di masa kecil dahulu, apa yang mungkin menjadi cita-citamu pertama kali? Dalam gambaran masa kecil saya, tidak ada gambaran saya untuk menjadi peneliti atau seorang ahli biologi sebenarnya (lho?). Walaupun demikian saya sangat suka dengan alam terlebih lagi traveling di masa kecil. Namun yang berbeda adalah ketika saya masuk ke bangku kuliah. Keinginan traveling itu semakin kuat dan ingin diteruskan dalam bentuk profesi. Jadilah saya masuk jurusan Biologi di sebuah perguruan tinggi negeri yang notabene terkenal dengan biologi lapangannya.Continue reading “10 Tips Konsisten Sebagai Peneliti (Review Pengalaman Pribadi)”

Berkelana dengan Macbook Air 11″

20131123_172808

Saya selama 3 bulan belakangan ini telah merasakan keistimewaan menggunakan Macbook Air 11″. Walau sebelumnya selalu menggunakan PC dalam segala hal tapi akhirnya saya menjatuhkan pilihan saya untuk membeli Macbook Air yang sangat tipis dan ringan untuk dibawa dalam perjalanan bisnis maupun wisata.

Sesuai dengan slogan Apple, seluruh fitur dalam Macbook Air sangatlah minimalis dan ringkas. Itulah sebabnya saya merasa puas bekerja dengan komputer ultra kalau bukan netbook ini di ranah PC. Desain yang edgy membuat tampilan setiap dokumen dan website menjadi lebih indah dibandingkan di PC. Walaupun demikian bukan tidak mungkin tampilan PC masa kini tidak kalah seperti Mac. Selain itu terkadang mouse atau dalam Bahasa Indonesia, tetikus diperlukan ketika bekerja turut dirasakan. Walaupun demikian hingga saat ini saya menghindari sebisa mungkin untuk bekerja dengan menggunakan tetikus dan memaksimalkan peran touchpad.

Berikut merupakan aplikasi wajib dan paling saya sukai ketika bekerja dengan Macbook Air.

  1. Evernote : Saya pun membuat catatan ini dengan menggunakan aplikasi gratis ini. Evernote memiliki keunggulan dan kemudahan dalam sinkronisasi antar gadget baik Android, PC maupun Mac serta berbagi di berbagai jejaring sosial.
  2. Open Office: Walaupun saya memakai MS Word di PC namun saya menggunakan Open Office yang secara tampilan hampir sama. Jadi bukan masalah bagi saya untuk bekerja lintas program. Walaupun memang terkadang saya masih mengakui kesal dengan incompatibility MS Word di Mac dan PC.
  3. Noisy Typer : Saya menemukan program suara mesin tik secara tidak sengaja ketika membaca Fast Company. Saya memang selalu bekerja dengan suara maka tak heran musik selalu menjadi bagian dari pekerjaan saya sehari-hari apalagi ketika di kantor. Suara mesin tik yang terdengar setiap menekan tombol keyboard menjadi suatu irama indah di telinga apabila musik sudah tidak mampu membuat saya konsentrasi dan tetap produktif.
  4. 8Tracks : Inilah aplikasi streaming mix tape yang paling saya rekomendasikan ketika saya bekerja atau dimana saja. Aplikasi ini pun sudah tersedia antar Android, PC maupun Mac. Ada pula GroovesharkSoundCloudJango sebagai aplikasi serupa. Namun keunggulan yang saya sukai dari 8tracks adalah tampilannya yang ciamik. Kemudian yang paling saya sukai dari 8tracks adalah seluruh musik yang sedang didengar, dapat saya bagikan dalam aktivitas Last.fm. Anda juga dapat membuat mixtape lagu kesukaan untuk kemudian dibagikan kepada seluruh jejaring sosial yang Anda miliki. Membuat mixtape sangatlah menyenangkan walau saya baru sempat membuat satu diantaranya. Tema yang Anda inginkan pun dapat bervariasi misal daftar lagu untuk lari pagi, bekerja di siang hari yang bikin ngantuk, atau malah musik ketika galau melanda. Selain itu buat pula sampul album mixtape Anda yang keren sehingga banyak yang memberi LIKE pada mixtape Anda.

Singapore: Wisata Kreatif Singapura

644308_10152011521249558_1341935687_n

Seharusnya saya menyajikan tulisan yang ini terlebih dahulu dibandingkan dengan India. Perjalanan saya yang ini merupakan bagian dari Creative Trip untuk semua pemenang YCPA (Young Caring Professional Award) 2013 bersama dengan juri dan rombongan dari Caring Colours – Martha Tilaar. Mengapa disebut dengan wisata kreatif? Kemungkinan karena hadiah perjalanan wisata ini diberikan pada pemenang dan peserta untuk tetap kreatif dan aktif berjejaring di segala kesempatan, waktu dan suasana. Berikut beberapa tempat yang kami kunjngi walau sebagian juga merupakan hasil eksplorasi pribadi.

  1. Merlion Statue : Ikon kota Singapura berupa patung berkepala singa dan ekor duyung atau malahan ikan. Mungkin ada yang tahu mengapa lambang Negara Singapura adalah Merlion?
  2. Esplanade Hall : Teknologi terkini dunia arsitektur menjadikan tempat ini sangat mutakhir untuk mengadakan acara musik, konser serta teater, walaupun terkadang di sekeliling gedung diadakan Grand Prix yang memekakkan telinga. Kami disini diajak untuk menikmati acara petunjukan tari/teater Moon Ballon dengan tata cahaya artistik, interior, dan ratusan balon kecil hingga raksasa yang keren dan memukau namun tetap sederhana.
  3. Singapore Flyer : Ingin merasakan sensasi high tea di Singapore Flyer? Saya cukup beruntung dapat merasakannnya. Ditemani jus jeruk, teh serta kue manis nan menggoda yang disediakan oleh seorang pelayan, kami dapat melihat Singapura dari ketinggian.
  4. Google Office : Bisa dibilang ini merupakan acara utama dalam wisata kreatif Caring Colours. Kami juga melihat berbagai fasilitas yang memanjakan para karyawan dan terlihat sangat fantastis seperti arcade & game room, movie room, gym, dan food station setiap 10 meter dari kubikel karyawan Google. Tahun depan malahan kantor berlantai 3 ini akan menambah salah satu fasilitas kolam renang. Selain melihat fasilitas yang ada kami juga diberikan presentasi tentang apa dan mengapa Google dapat berjaya di dunia maya hingga kini. Termasuk diantaranya karena efek googliness atau gaya hidup Google yang unik.
  5. Jamie Oliver’s Italian Restaurant: Jamie Oliver merupakan seorang ikon juru masak makanan sehat asal Inggris. Ia juga membuat branding yang sangat kuat dengan mempopulerkan masakan Italia-nya di berbagai negara. Restoran Italia miliknya ini baru saja buka beberapa bulan lalu di Singapura.
  6. THE HUB: Mungkin dapat dikatakan sebagai kantor bersama bagi para pekerja lepas (seperti commaID). Layak dikunjungi karena sangat seru dengan banyak poster + tata ruang yang unik + coffee bar. Percaya atau tidak di toilet wanitanya disediakan paket perawatan tubuh dari Body Shop! Selain memasuki kantor the Hub yang unik, kami juga mendapatkan kursus manajemen dan menulis inspiratif a la The Back of the Napkin  yang dipopulerkan oleh Dan Roam.
  7. DANONE Office: Keduakalinya saya berkunjung ke kantor Danone. Pertama kali di Jakarta dan kedua kali di Singapura karena menemani teman sesama finalis YCPA 2013, Dini Hajarrahmah. Perjalanan kali ini bernuansa kawasan perkantoran oleh karena itu secara resmi tentunya saya melakukan office hopping :D. Produk Danone seperti AQUA dapat ditemukan disini. Kantornya pun sangat sederhana namun tetap asik dan memiliki konsep serupa seperti di Jakarta dengan ruangan-ruangan bernamakan negara-negara dunia. Yang paling menarik adalah papan peta dunia dengan pin pita negara masing-masing karyawan DANONE.
  8. Garden by The Bay : Singapura memang jagonya untuk membuat hal-hal yang sebenarnya memiliki konsep sederhana namun dalam pelaksanaannya menjadi begitu wah. Terlepas Indonesia yang membangun pusat perbelanjaan di mana saja terutama Jakarta (semoga dengan kepemimpinan Jokowi pembangunan mall ini dapat diredam), Pemerintah Singapura sangat memperhatikan ruang publik dan ruang hijau. Tidak tanggung-tanggung taman dengan gaya futuristik namun tetap ramah lingkungan ini hadir di antar hirup pikuk nuansa perkotaan.
  9. The Mummy: sebuah pertunjukan yang menghadirkan mumi Mesir kuno dalam konsep 3D dengan narator Patrick Stewart (Startrek) yang dilanjutkan dengan perjalanan museum mengenai berbagai penjelasan sejarah masa lalu serta proses pembuatan mumi itu sendiri. Cukup menarik apabila suka dengan sejarah Mesir kuno.
  10. Orchard Road, Bugis Road, & Mustafa Road : Bukan Singapura kalau tidak berbelanja. Mulai dari barang merek terkenal di Orchard Road hingga oleh-oleh murah di Bugis & Mustafa Road. Singapura memang tempat yang asik untuk belanja atau hanya sekedar cuci mata semata.
  11. Campers Corner : sebagai pecinta aktivitas luar ruangan, tiap kali ke Singapura saya selalu mencari tempat membeli perlengkapan outdoor yang tidak dapat didapatkan di Indonesia. Campers Corner yang berlokasi di Waterloo Street dan sebelah Singapore Art Museum merupakan pilihan tepat apabila ingin mendapatkan barang-barang outdoor yang sangat berkualitas. Walau tidak ingin membeli, toko ini layak dikunjungi untuk cuci mata semata. Jangan lupa menekan bel kalau mau masuk ke dalam toko yaa … Nanti ada pintu otomatis yang akan terbuka untuk Anda ;)

India: Mabuk Masakan India

Tulisan kali ini mengenai masakan India yang terkenal berkari se-antero dunia.

Banyak teman berpikir bahwa selama ini saya telah menjadi seorang vegetarian padahal saya hanyalah seorang selective omnivore. Kalau dibilang pada keadaan tertentu saya tidak sepenuhnya vegetarian/vegan dan masih makan produk susu dan turunannnya. Jadi suka pilih-pilih makanan saja sesuai dengan keadaan. Yang pasti saya berusaha untuk mengurangi porsi daging merah & putih termasuk ikan belakangan. Jadi apapun istilahnya, selective omnivore, ¾ vegan, atau mindful eater sebenarnya saya hanya orang yang suka pilih-pilih makanan saja.

Nah dipikir-pikir sungguh sangat menyebalkan kalau berpikir pergi ke India akan menbuat seseorang menjadi seorang vegetarian atau vegan. Anda salah besar!! Selama perjalanan pada awal bulan Oktober kemarin, makanan India ternyata sangat memabukkan karena kaya akan cita rasa dan menambah nafsu makan. Tidak salah lagi membuat saya gendut dan naik satu setengah kilo. Bisa dibilang dengan porsi besar dan cukup untuk 2 atau 3 orang itulah yang membuat saya semakin niat makan Naan atau Chapati sebanyak-banyaknya. Saus yogurt pun sangat menggugah rasa di kala masakan menjadi terlalu berbumbu (jangan lupa untuk minum Lassi dan Masala Chai yang juga enak walau asal Anda tahu saja biasanya berbahan dasar susu kerbau).

Selain itu ternyata di India masih banyak pilihan untuk makan sebagai omnivora. Tapi jangan harap untuk mendapatkan masakan berbahan dasar sapi karena tentu saja sapi dianggap sebagai hewan suci di hampir semua kawasan. Walaupun menurut teman India di Agra, di Kalkuta bisa jadi Anda mendapatkan masakan berbahan dasar sapi. Kalau memang ternyata Anda makan sapi bukan tidak mungkin Anda akan masuk penjara setelahnya (hiiiii mengerikan!). Memakan atau menyembelih sapi masih merupakan pelanggaran hukum serius di negeri ini, Bung! Kalaupun masih niat untuk mendapatkan masakan ber-sapi-ria, Anda dapat mengunjungi Burger King atau McDonald yang rata-rata rasanya sudah disesuaikan dengan cita rasa India. Karena biasanya mereka telah memiliki divisi makanan vegetarian yang tidak akan pernah ditemukan di Indonesia.

Apabila sempat ke India janganlah ragu untuk mencoba segala jenis makanan. Delhi Belly alias sakit perut karena kebanyakan makan kari kemungkinan besar sangat umum terjadi pada beberapa hari pertama. Tapi bukan berarti Anda akan takut untuk mencoba bukan?

Selamat berwisata kuliner di India! :)