Conservation Biologist & Sustainability Practitioners
Liburan tengah tahun sebentar lagi akan tiba. Apakah kalian berpikir untuk pergi ke suatu tempat yang sudah lama kalian idam-idamkan? Mungkin Tanjung Puting di Kalimantan Tengah yang baru saya kunjungi beberapa waktu lalu? Bagaimana kalau saya beritahu ada cara termudah untuk mendapatkan tiket gratis liburan?Continue reading “Traveloka Aku Datang!”
Terkadang tanpa kita sadari kehadiran kartu nama masih sangat diperlukan di era digital saat ini. Saya pun hingga kini sangat suka mengkoleksi kartu nama baik dari hotel, toko, restoran, kolega dan tentunya teman sendiri. Mengapa demikian?Continue reading “6 Alasan Mengapa Kartu Nama Itu Penting”
Ponsel cerdas saat ini sangat dibutuhkan selama saya bekerja di lapangan. Sebelumnya saya terbiasa menggunakan Samsung Galaxy Note. Namun di awal tahun 2015 saya mulai menggunakan Sony Xperia Z3 Compact. Tulisan blog ini bukanlah mengenai ponsel cerdas tetapi kriteria dan aplikasi apa yang membuatnya terbaik untuk pekerjaan lapangan.
Continue reading “Ponsel Cerdas Terbaik untuk Pekerjaan Lapangan”
Beberapa kali pertanyaan ini ditanyakan kepada saya oleh teman dan adik kelas. Jawabannya seperti tips di bawah ini yang juga berlaku bagi siapa saja yang ingin aktif dan sukses di dunia pekerjaan dan selepas kuliah.
Continue reading “Bagaimana cara terjun ke dalam dunia konsultan lingkungan?”
Beberapa waktu lalu telah terbit artikel ilmiah yang berjudul
“Targeted Conservation to Safeguard a Biodiversity Hotspot from Climate and Land-Cover Change” yang dipublikasikan dalam Current Biology, Volume 25, Issue 3, p372–378, 2 February 2015 (http://www.cell.com/current-biology/abstract/S0960-9822%2814%2901565-6).
Secara Singkat
Struebig et al. menunjukkan dampak yang disebabkan perubahan tutupan lahan dan iklim di masa mendatang bisa saja terjadi pada mamalia Borneo, dimana hampir dua kali lipat spesies akan terkena dampak bila dibandingkan di masa kini. Mitigasi diperlukan dalam usaha peningkatan konservasi di non-kawasan lindung. Analisis spasial dapat mengidentifikasi kawasan dataran tinggi dimana kemitraan konservasi kehutanan kemungkinan paling efektif.Continue reading “Target Konservasi untuk Menjaga Hotspot Keanekaragaman Hayati terhadap Perubahan Iklim dan Tutupan Lahan”
Kepada Yth.:
Bapak Arief Yahya
Menteri Pariwisata Republik Indonesia
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
Jln. Medan Merdeka Barat No. 27
Jakarta 10110
Dear Pak Menteri,
Perkenankan saya seorang warga negara Indonesia yang turut peduli pada industri pariwisata Indonesia. Saya ingin mengutarakan sebuah opini publik mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia yang menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1 juta orang per bulan mulai Maret 2015.Continue reading “Target 1 Juta Wisman Per Bulan Menurut Seorang Biolog, Pejalan dan Blogger”
Ceritanya saya akan diskusi bareng tentang film “Field Biologist” bersama RCCC -UI (Research Center for Climate Change Universitas Indonesia). Kalau ada yang lagi liburan dan bengong di Depok. Mari kita ngumpul dan nonton bareng! :)
//29 Desember 2014 // Pusat Studi Jepang – Universitas Indonesia // Waktu: 13.30 – 16.00 WIB //
Untuk memperingati Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2014, saya akan menulis dalam bahasa Indonesia. Kali ini juga saya ingin bermain tebak-tebakan dengan pemilik blog titiw.com. HAHAHA boong deng! Tepatnya meninjau secara ringkas blog milik Titiw Akmar, seorang teman di Travel Blogger Indonesia.Continue reading “Review: Sekilas www.TITIW.com dan Titi Akmar”
Sebagai seorang conservation biologist sekaligus narablog, Nepal merupakan destinasi impian bagi banyak orang termasuk saya.
Negara ini berlokasi di tengah-tengah rangkaian Pegunungan Himalaya yang juga merupakan daerah transisi antara Himalaya Timur dan Barat. Uniknya keanekaragaman hayati serta kondisi alam yang eksotis dan masih murni menjadikan Nepal sebagai daya tarik bagi para pejalan dan konservasionis dari seluruh dunia.
Continue reading “Nepal: Mimpi Perjalananku Menuju Atap Dunia”
Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Internasional 2014, sebagai pejalan apa yang dapat kita lakukan sebagai pejalan yang bertanggungjawab secara lingkungan? Ulasan mengenai Green Tourism ini sebenarnya telah saya berikan sekitar 3 tahun lalu. Namun tentunya masih relevan dengan situasi masa kini.
Pinang fruit or Areca Nut which mainly said as Betel Nut is often chewed as wrapped in betel leaves/fruit and poured it with chalk. There is unique relationship between Papua people and Pinang as far I can see. I thought only elders Dayak people in Kalimantan chewed them a lot but here in Papua from young to elders they munching them all day! It seems very addictive like cigarettes! You almost can find people selling pinang in every street corner like two ladies above who I met on the way to Jayapura. For $1 or Rp 10,000,- you can have 10 pinangs, 5 betel fruits, and chalk as you like :DContinue reading “Papua: Land of Betel Nut | Negeri Pinang”
I love taking mushroom pictures! They are awesome macro objects like bats with various colour, shape, size and diversity :). I did not realised I have taken many pictures of them since last year in Kalimantan. Maybe the results not even close to Taylor Lockwood professional photos, my mushroom photo mentor, but for now I just love seeing them on my screen.
Continue reading “Borneo: The Mushroom of Kalimantan | Jejamuran Kalimantan”
Felicia Lasmana